Bagi Anda yang ingin mencoba berternak ikan, namun terkendala lahan yang terbatas dan dengan pemukimanyang padat Anda bisa mencoba beternak ikan dengan sistem bioflok ini.
Bioflok adalah satu-satunya sistem budidaya ikan dengan menggunakan kolam buatan dan mengandalkan pasokan oksigen yang dapat meningkatkan nilai kecernaan pakan. Sistem ini mengubah senyawa organik dan anorganik yang terdiri dari kabon, oksigen, nitrogen dan hidrogen yang menjadi bioflok.
Sehingga hal ini menjadi populer di kalangan peternak, pelaku dan pebisnis, karena bioflok ini memiliki nilai lebih efektif dan dapat meningkatkan produktivitas yang lebih tinggi.
Tak hanya ikan lele, bioflok ini juga bisa pakai dengan ikan nila juga loh…
Nilai produktifitas pada sistem bioflok ini menjadikan hasil panen melonjak 3 kali lipat dengan perbandingan budidaya sistem konvensional yang menerapkan metode padat tebar 100 ekor/m3 dengan waktu panen 90-110 hari sedangkan untuk sistem bioflok dengan padat tebar 500-1000 ekor/m3 hanya memerlukan waktu panen 75-90 hari saja.
Nah, setelah Anda mengetahui tentang bioflok, Anda ingin tahu bagaimana cara membudidayakan ikan dengan sistem bioflok ini.
Yang harus di perhatikan ketika akan memulai teknik bioflok, hal di bawah ini harus anda perhatikan.
- Pertama, ada tingkat penghematan yang efisien. Terutama pada air dan pakan
- Kedua, dengan kontribusi mikroorganisme dalam bioflok, kemudian bagaimana cara mengkuantitikasi bioflok tersebut pada tumbuhan
- Ketiga, pahami keadaan ikan pada saat itu, apakah ikan dalam keadaan normal, stress, atau fcr
- Keempat, apa pengaruh protein pakan terhadap pertumbuhan ikan. Dan berapa dosis yang di butuhkan
- Kelima, bagaimana komposisi partikel flok yang terdapat dalam bioflok
- Keenam, apa saja sumber vitamin yang dapat digunakan untuk pertumbuhan ikan
- Ketujuh, apakah ada hubungannya dengan produktivitas sendiri per satuan volume
- Kemudian, bagaimana dinamika nitrogen pada sistem bioflok tersebut
- Dan berapa padat tebar optimal serta hasil produktifitas / m3
Untuk cara budidaya ikan dengan sistem bioflok ini bisa anda simak penjelasan di bawah ini yaa !!
- Siapkan kolam ikan. Bioflok, kebanyakan menggunakan kolam dengan bentuk yang bulat dari pada kolam persegi. Anda dapat melihat di artikel kami sebelumnya mengenai kolam mana yang lebih baik untuk bioflok di>> kekurangan dan kelebihan menggunakan kolam bundar dan persegi untuk produktifitas ternak ikan. Dan untuk ukurannya anda dapat menyesuaikan dengan lahan yang ada.
- Pengisian Air Dan Pembuatan Flok Pada Budidaya Lele. Untuk pengisian air anda dapat mengisi dengan kedalaman 20-40 cm agar memudahkan bibit-bibit lele bergerak. Namun, jika pengisian air terlalu dalam akan membuat lele menjadi stress yang mengakibatkan bibit ikan menjadi banyak yang mati karena terlalu banyak menahan tekanan air. Jika pengisian air yang terlalu tidak banyak, akan memungkinkan pembuatan flok yang lebih cepat. Anda juga harus menambahkan probiotik yang merupakan bibit bakteri pengurai zat organik yang akan menjadi flok protein dengan takaran 8 sampai 10ml/m3.
- Pemilihan Bibit. Ciri-ciri bibit lele yang baik memiliki ukuran sekitar 5-7 cm dan pastikan tidak memiliki cacat di tubuhnya. Pergerakannyajuga sangat gesit dan agresif saat di beri makan.
- Penebaran Bibit. Dalam fase penbaran ini, pisahkan lele besar dan kecil untuk menghindari ikan memakan sesama. Dan jangan menebarkan bibit secara bersamaan karena akan membuat bibit stress.
- Pemeliharaan Ikan Lele. Setelah berumur -+20 hari perlu penyortiran. Terkadang pertumbuhan lele tidak seluruhnya sama, maka anda perlu memisahkan lele yang besar dan kecil dalam kolam berbeda. Kualitas air yang baik untuk ikan ternak yaitu hijau karena lele dapat bertahan hidup di air yang berlumpur, dan ketika air bewarna merah itu menandakan bahwa ikan sudah besara dan sudah siap untuk di panen. Tinggi kolam juga harus di sesuaikan dengan besarnya kapasitas ikan di dalam kolam. Pemberian makannya biasanya orang-orng menggunakan pakan sentrat dan harus di berikan 3 kali sehari.
- Masa Panen. Ikan Lele dapat di panen ketika usia telah mencapai 90 hari dari masa tebar bibit jika menggunakan sistem bioflok, namun untuk jika tidak mengunakan sistem bioflok, masa panen dapat sampai 110 harian.
Nah, itulah cara budidaya ikan dengan sistem bioflok. Semoga bermanfaat…
Bagikan informasi tentang Budidaya Ikan Lele Dengan Sistem Biflok, Salah Satu Ide Memulai Usaha Di Pemukiman kepada teman atau kerabat Anda.
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
Komentar dinonaktifkan: Budidaya Ikan Lele Dengan Sistem Biflok, Salah Satu Ide Memulai Usaha Di Pemukiman
Maaf, form komentar dinonaktifkan.